Analisa Fundamental Saham AGRO | PT Bank Raya Indonesia Tbk



Harga Saham AGRO

256
PER
340.15
PBV
2.16

Market Cap.

7.3 T
ROA
0.05
ROE
0.16

Analisa Fundamental PT Bank Raya Indonesia Tbk

Analisis Skor

Rasio hutang

DER/Rasio hutang kurang dari 1 (0.22 kali modal).

Tier Saham

Saham tier 2 dengan market cap. menengah (di atas 1 T)

Current ratio

Aset lancar lebih besar dari liabilitas jangka pendek

Net Profit

Perusahaan belum mencetak laba positif selama 3 tahun berturut-turut

Net Profit Margin

Profitabilitas kurang baik. NPM kurang dari 10% (4.16%)

Return on Equity

Profitabilitas kurang baik. RoE kurang dari 15% (0.16%)

Buffet's Intrinsic Value

Overvalued. Harga saham di atas harga wajar (-341)

Price to Book Value

Overvalued. PBV lebih dari 1x valuasi perusahaan (2.16).

Earning per Share

Perusahaan belum mencetak EPS positif selama 3 tahun berturut-turut

Analisa Teknikal PT Bank Raya Indonesia Tbk

Metode Rekomendasi

MACD

Untuk swing trade jangka menengah
Sell

Stochastic

Untuk scalping jangka pendek
Buy

Harga Saham PT Bank Raya Indonesia Tbk


Laporan Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini membantu investor untuk memahami seberapa baik atau buruk kinerja keuangan perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian, serta sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran utama yang mempengaruhi hasil keuangan perusahaan.

Pendapatan adalah total uang yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa sebelum memperhitungkan biaya produksi dan pengeluaran lainnya. Ini adalah indikator penting untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan serta memberikan gambaran kepada investor tentang keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari bisnis intinya.


Pendapatan PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Pendapatan
2008 139.568.166.000
2009 158.693.688.000
2010 177.947.382.000
2011 161.352.335.000
2012 219.214.727.000
2013 238.855.666.000
2014 284.614.915.000
2015 396.919.138.000
2016 471.099.396.000
2017 554.662.339.000
2018 706.264.014.000
2019 758.575.070.000
2020 724.541.421.000
2021 979.332.128.000
2022 733.438.593.000
2023 519.488.068.000

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah ukuran kinerja keuangan yang mencerminkan pendapatan operasional perusahaan sebelum memperhitungkan pengaruh bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi. EBITDA membantu investor dalam mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan tanpa memperhitungkan faktor non-operasional.


EBITDA PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun EBITDA
2008 221.448.403.000
2009 229.440.773.000
2010 19.381.469.000
2011 235.681.530.000
2012 189.423.863.000
2013 272.427.877.000
2014 431.529.741.000
2015 549.466.894.000
2016 696.901.675.000
2017 955.707.848.000
2018 1.294.211.701.000
2019 88.120.362.000
2020 87.034.372.000
2021 -3.277.321.855.000
2022 507.690.210.000
2023 100.054.200.000

Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total biaya.


Net Profit PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Net Profit
2008 -3.826.003.000
2009 2.198.940.000
2010 14.026.715.000
2011 32.856.381.000
2012 33.026.578.000
2013 52.439.708.000
2014 62.001.106.000
2015 80.491.880.000
2016 103.003.152.000
2017 140.495.535.000
2018 204.212.623.000
2019 51.061.421.000
2020 31.260.682.000
2021 -3.045.701.407.000
2022 11.460.505.000
2023 21.590.552.000

Net profit margin (NPM) adalah prosentase laba bersih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan setelah mengurangi semua biaya. NPM menggambarkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungan dari pendapatan. Semakin tinggi prosentasenya semakin baik profitabilitas perusahaan.


Net Profit Margin (NPM) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Net Profit Margin (NPM)
2008 -2,74 %
2009 1,39 %
2010 7,88 %
2011 20,36 %
2012 15,07 %
2013 21,95 %
2014 21,78 %
2015 20,28 %
2016 21,86 %
2017 25,33 %
2018 28,91 %
2019 6,73 %
2020 4,31 %
2021 -311,00 %
2022 1,56 %
2023 4,16 %

Earning per Share adalah keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk setiap lembar saham biasa yang beredar. Earnings Per Share merupakan sebuah indikator untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS semakin baik perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per lembar sahamnya.


Earning per Share (EPS) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Earning per Share (EPS)
2008 -1
2009 1
2010 4
2011 8
2012 8
2013 9
2014 7
2015 8
2016 8
2017 8
2018 10
2019 2
2020 1
2021 -142
2022 1
2023 1

Neraca Keuangan

Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang memberikan ringkasan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca keuangan ini membantu investor dalam memahami nilai total aset yang dimiliki perusahaan, jumlah kewajiban yang harus dibayar, serta jumlah ekuitas yang dimiliki pemilik perusahaan. Dengan mempelajari neraca keuangan, investor dapat mengevaluasi stabilitas keuangan perusahaan dan melihat sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.


Aset PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Aset
2008 2.578.439.431.000
2009 2.981.696.009.000
2010 3.054.092.727.000
2011 3.481.155.340.000
2012 4.040.140.235.000
2013 5.124.070.015.000
2014 6.385.191.484.000
2015 8.364.502.563.000
2016 11.377.960.721.000
2017 16.325.247.007.000
2018 23.313.671.252.000
2019 27.067.922.912.000
2020 28.015.492.262.000
2021 16.866.522.655.000
2022 13.898.775.065.000
2023 11.433.447.051.000

Modal (equity) dalam konteks keuangan merujuk pada bagian kepemilikan atau klaim pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Dalam istilah sederhana, modal adalah jumlah investasi atau kontribusi pemilik perusahaan yang dapat berupa uang tunai, aset, atau laba yang ditahan. Bagi investor, modal merupakan ukuran penting untuk mengevaluasi sejauh mana pemilik perusahaan memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap kinerja dan hasil perusahaan.


Modal (Equity) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Modal (Equity)
2008 231.638.776.000
2009 347.894.501.000
2010 278.286.057.000
2011 347.616.163.000
2012 371.924.556.000
2013 836.906.513.000
2014 904.021.593.000
2015 1.352.412.425.000
2016 1.936.251.540.000
2017 3.111.284.877.000
2018 4.424.285.816.000
2019 4.481.704.219.000
2020 4.287.690.211.000
2021 2.457.663.179.000
2022 3.389.087.282.000
2023 3.401.253.351.000

Piutang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai pembayaran atas barang atau jasa yang telah disediakan. Piutang dapat menjadi aset yang penting dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan serta kemampuannya untuk menghasilkan arus kas yang cukup.


Piutang (Receivables) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Piutang (Receivables)
2008 -430.767.000
2009 -290.350.000
2010 0
2011 0
2012 10.199.296.000
2013 7.667.772.000
2014 43.830.836.000
2015 25.322.775.000
2016 14.020.796.000
2017 13.397.122.000
2018 125.924.618.000
2019 102.653.784.000
2020 125.247.944.000
2021 75.465.787.000
2022 113.594.571.000
2023 55.279.020.000

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi dengan jangka waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun) bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat dan risiko yang rendah.


Investasi Jangka Pendek PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Investasi Jangka Pendek
2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 0
2013 0
2014 0
2015 0
2016 0
2017 0
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan untuk jangka waktu yang lama (biasanya lebih dari satu tahun) bertujuan untuk mencapai pertumbuhan nilai investasi yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi ini fokus diberikan pada aspek seperti kenaikan harga saham, dividen, atau pertumbuhan nilai aset.


Investasi Jangka Panjang PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Investasi Jangka Panjang
2008 256.084.183.000
2009 758.739.563.000
2010 208.641.939.000
2011 207.067.478.000
2012 171.115.984.000
2013 624.282.485.000
2014 610.401.787.000
2015 667.299.951.000
2016 767.889.158.000
2017 1.534.586.827.000
2018 1.831.625.950.000
2019 3.459.661.089.000
2020 3.300.038.835.000
2021 3.480.934.892.000
2022 4.352.154.483.000
2023 4.501.119.277.000

Debt/utang adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu dengan membayar bunga. Investor perlu memperhatikan tingkat utang suatu perusahaan dan kemampuannya untuk membayar kembali utang tersebut.


Utang PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Utang
2008 135.469.188.000
2009 91.031.978.000
2010 243.012.454.000
2011 241.458.205.000
2012 176.220.087.000
2013 0
2014 0
2015 0
2016 0
2017 497.964.691.000
2018 498.536.697.000
2019 499.159.359.000
2020 258.463.298.000
2021 258.221.326.000
2022 110.526.042.000
2023 92.238.269.000

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Investor dapat mempelajari laporan ini untuk melihat bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan.

Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.


Pembayaran Dividen PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Pembayaran Dividen
2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 0
2013 0
2014 10.278.181.000
2015 6.076.112.000
2016 15.615.422.000
2017 19.570.597.000
2018 53.388.294.000
2019 40.842.525.000
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.


Capital Expenditure (CAPEX) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Capital Expenditure (CAPEX)
2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 0
2013 0
2014 -10.278.181.000
2015 -6.076.112.000
2016 -15.615.422.000
2017 -19.570.597.000
2018 -53.388.294.000
2019 -40.842.525.000
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Capital expenditure adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli atau meningkatkan aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, atau peralatan. Investor perlu capex untuk mengevaluasi pertumbuhan dan nilai jangka panjang perusahaan.


Capital Expenditure (CAPEX) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Capital Expenditure (CAPEX)
2008 -5.112.282.000
2009 -2.016.455.000
2010 -7.725.631.000
2011 -3.184.583.000
2012 -3.553.844.000
2013 -23.744.579.000
2014 -27.992.168.000
2015 -194.938.564.000
2016 -17.209.063.000
2017 -34.889.153.000
2018 -9.411.964.000
2019 -16.917.080.000
2020 -12.517.799.000
2021 -39.348.452.000
2022 -130.221.285.000
2023 -76.492.580.000

Free cash flow adalah jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan mengeluarkan biaya operasional dan investasi modal yang diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan bisnisnya. FCF merupakan indikator penting bagi investor karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai yang digunakan untuk membayar dividen, mengurangi utang, atau melakukan investasi tambahan.


Free Cashflow (FCF) PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Free Cashflow (FCF)
2008 -482.949.517.000
2009 384.445.429.000
2010 -25.372.126.000
2011 510.660.375.000
2012 -47.212.368.000
2013 -313.742.335.000
2014 214.466.691.000
2015 -48.984.623.000
2016 589.899.500.000
2017 -817.544.273.000
2018 2.684.241.351.000
2019 -2.639.684.576.000
2020 750.514.653.000
2021 -1.178.991.772.000
2022 -38.069.670.000
2023 -441.093.427.000

Operating cash flow adalah jumlah uang tunai yang dihasilkan atau digunakan oleh perusahaan dari kegiatan operasional utamanya, seperti penjualan produk atau jasa. Operating cashflow penting bagi investor karena angka ini menunjukkan keberlanjutan dan kesehatan keuangan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.


Operating Cashflow PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Operating Cashflow
2008 -477.837.235.000
2009 386.461.884.000
2010 -17.646.495.000
2011 513.844.958.000
2012 -43.658.524.000
2013 -289.997.756.000
2014 242.458.859.000
2015 145.953.941.000
2016 607.108.563.000
2017 -782.655.120.000
2018 2.693.653.315.000
2019 -2.622.767.496.000
2020 763.032.452.000
2021 -1.139.643.320.000
2022 92.151.615.000
2023 -364.600.847.000

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi perusahaan dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).


Dividen PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Dividen
2008 0
2009 0
2010 0
2011 0
2012 0
2013 0
2014 1
2015 0
2016 1
2017 1
2018 2
2019 1
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah perbandingan angka-angka keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Rasio ini membantu investor memahami profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Return On Assets (ROA) menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dimiliki, perusahaan mampu menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA berarti semakin efektif perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki, dan sebaliknya. ROA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian.


Return on Asset PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Return on Asset
2008 -0.15%
2009 0.07%
2010 0.46%
2011 0.94%
2012 0.82%
2013 1.02%
2014 0.97%
2015 0.96%
2016 0.92%
2017 0.87%
2018 0.88%
2019 0.19%
2020 0.11%
2021 -18.23%
2022 0.08%
2023 0.05%

Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham. ROE berguna untuk membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Nilai ROE yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu mengelola modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba.


Return on Equity PT Bank Raya Indonesia Tbk
Tahun Return on Equity
2008 -1.65%
2009 0.63%
2010 5.04%
2011 9.45%
2012 8.88%
2013 6.27%
2014 6.86%
2015 5.95%
2016 5.32%
2017 4.52%
2018 4.62%
2019 1.14%
2020 0.73%
2021 -123.93%
2022 0.34%
2023 0.16%

Pemegang Saham PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Jumlah Prosentase
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 21,487,162,037 86.85 %
Masyarakat 3,252,945,777 13.15 %
Saham Treasury 0 0.00 %
Rudhy Sidharta 0 0.00 %
Eko B. Supriyanto 0 0.00 %
Rina Saadah 0 0.00 %
Rama Notowidigdo 0 0.00 %
Achmad F.C Barir 1,216,287 0.00 %
Ida Bagus Ketut Subagia 0 0.00 %
Akhmad Fazri 0 0.00 %
Ernawan 6,318,321 0.03 %
Dedy Hendrianto 55,086 0.00 %
Bhimo Wikan Hantoro 2,552,642 0.01 %

Anak Perusahaan PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Lokasi Prosentase

0.00 %

Direktur PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Jabatan
Ida Bagus Ketut Subagia Direktur Utama
Ernawan Direktur
Akhmad Fazri Direktur
Dedy Hendrianto Direktur
Bhimo Wikan Hantoro Direktur

Komisaris PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Jabatan
Rudhy Sidharta Komisaris Utama
Eko B. Supriyanto Komisaris
Rina Sa'adah Komisaris
Rama G. Notowidigdo Komisaris
Achmad F.C. Barir Komisaris

Komite Audit PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Jabatan
Rina Saadah*) Ketua
Eko B. Supriyanto*) Anggota
Ari Setyo Wibowo Anggota
Antonius Suryanta Anggota

Profil PT Bank Raya Indonesia Tbk

Nama Emiten
PT Bank Raya Indonesia Tbk
Kode Saham
AGRO
Alamat
Menara BRILiaN Lt. 20 Jalan Gatot Subroto No. 177 A Kel. Menteng Dalam Kecamatan Tebet Jakarta Selatan DKI Jakarta
Email
humas@bankraya.co.id
Situs Web
bankraya.co.id
Papan Pencatatan
Utama
Bidang Usaha Utama
Perbankan
Sektor
Keuangan
Sub Sektor
Bank
Tentang PT Bank Raya Indonesia Tbk
PT Bank Raya Indonesia Tbk menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan korporasi, ritel, mikro, dan konsumer di Indonesia. Ia menerima rekening giro, dan deposito berjangka. Produk pinjaman perusahaan meliputi investasi, modal kerja, agunan tunai, konstruksi, agro mobil, pegawai tetap, santunan hari tua, pensiun, agro griya, pinjaman multiguna, serta pinjaman program KKPE, KPEN RP, dan KKPA komersial. Ini juga menawarkan produk tabungan; menyediakan layanan transaksi ekspor/impor, perbankan penjaminan, transfer LLG dan RTGS, kliring, kartu kredit, dan layanan transaksi valuta asing, serta surat kredit dalam negeri dan save deposit box. Selain itu, perusahaan menyediakan layanan mobile dan internet banking, dan treasury banking; sistem pengelolaan kas; dan kartu ATM. Per 31 Desember 2021 beroperasi melalui 12 kantor cabang dan 15 kantor cabang pembantu; dan 3 kantor kas. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk dan berubah nama menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk pada September 2021. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989 dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia. PT Bank Raya Indonesia Tbk beroperasi sebagai anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

LinkedIn
WhatsApp
Telegram