Analisa Fundamental Saham LSIP | PP London Sumatra Indonesia Tbk
- Home /
- Barang Konsumen Primer /
- PP London Sumatra Indonesia Tbk
Harga Saham LSIP
Market Cap.
Analisa Fundamental PP London Sumatra Indonesia Tbk
Analisis | Skor |
---|---|
Net ProfitPerusahaan mencetak laba positif 5 tahun berturut-turut |
|
Earning per SharePerusahaan mencetak EPS positif 5 tahun berturut-turut |
|
Rasio hutangDER/Rasio hutang kurang dari 1 (0 kali modal). |
|
Tier SahamSaham tier 2 dengan market cap. menengah (di atas 1 T) |
|
Current ratioAset lancar lebih besar dari liabilitas jangka pendek |
|
Net Profit MarginProfitabilitas baik. NPM lebih dari 10% (28.02%) |
|
Buffet's Intrinsic ValueUndervalued. Harga saham di bawah harga wajar (2,696) |
|
Price to Book ValueUndervalued. PBV lebih rendah dari valuasi perusahaan (0.53). |
|
Return on EquityProfitabilitas kurang baik. RoE kurang dari 15% (2.68%) |
Analisa Teknikal PP London Sumatra Indonesia Tbk
Metode | Rekomendasi |
---|---|
MACDUntuk swing trade jangka menengah |
Sell |
StochasticUntuk scalping jangka pendek |
Neutral |
Harga Saham PP London Sumatra Indonesia Tbk
Kompetitor PP London Sumatra Indonesia Tbk
Laporan Keuangan PP London Sumatra Indonesia Tbk
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini membantu investor untuk memahami seberapa baik atau buruk kinerja keuangan perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian, serta sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran utama yang mempengaruhi hasil keuangan perusahaan.
Pendapatan adalah total uang yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa sebelum memperhitungkan biaya produksi dan pengeluaran lainnya. Ini adalah indikator penting untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan serta memberikan gambaran kepada investor tentang keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari bisnis intinya.
Tahun | Pendapatan |
---|---|
2005 | 1.832.860.000.000 |
2006 | 2.148.413.000.000 |
2007 | 2.900.835.000.000 |
2008 | 3.846.154.000.000 |
2009 | 3.199.687.000.000 |
2010 | 3.592.658.000.000 |
2011 | 4.686.457.000.000 |
2012 | 4.211.578.000.000 |
2013 | 4.133.679.000.000 |
2014 | 4.726.539.000.000 |
2015 | 4.189.615.000.000 |
2016 | 3.847.869.000.000 |
2017 | 4.738.022.000.000 |
2018 | 4.019.846.000.000 |
2019 | 3.699.439.000.000 |
2020 | 3.536.721.000.000 |
2021 | 4.525.473.000.000 |
2022 | 4.585.348.000.000 |
2023 | 4.155.800.000.000 |
EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah ukuran kinerja keuangan yang mencerminkan pendapatan operasional perusahaan sebelum memperhitungkan pengaruh bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi. EBITDA membantu investor dalam mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan tanpa memperhitungkan faktor non-operasional.
Tahun | EBITDA |
---|---|
2005 | 447.260.000.000 |
2006 | 504.947.000.000 |
2007 | 907.131.000.000 |
2008 | 1.314.416.000.000 |
2009 | 1.018.651.000.000 |
2010 | 1.408.095.000.000 |
2011 | 2.094.386.000.000 |
2012 | 1.385.567.000.000 |
2013 | 1.009.230.000.000 |
2014 | 1.201.632.000.000 |
2015 | 843.069.000.000 |
2016 | 794.169.000.000 |
2017 | 1.047.732.000.000 |
2018 | 429.323.000.000 |
2019 | 363.930.000.000 |
2020 | 881.026.000.000 |
2021 | 1.689.397.000.000 |
2022 | 1.386.914.000.000 |
2023 | 1.455.160.000.000 |
Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total biaya.
Tahun | Net Profit |
---|---|
2005 | 355.724.000.000 |
2006 | 303.105.000.000 |
2007 | 564.034.000.000 |
2008 | 927.555.000.000 |
2009 | 707.487.000.000 |
2010 | 1.033.329.000.000 |
2011 | 1.701.513.000.000 |
2012 | 1.116.186.000.000 |
2013 | 769.493.000.000 |
2014 | 916.704.000.000 |
2015 | 623.312.000.000 |
2016 | 593.829.000.000 |
2017 | 763.481.000.000 |
2018 | 331.364.000.000 |
2019 | 253.902.000.000 |
2020 | 696.011.000.000 |
2021 | 991.238.000.000 |
2022 | 1.036.448.000.000 |
2023 | 1.164.328.000.000 |
Net profit margin (NPM) adalah prosentase laba bersih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan setelah mengurangi semua biaya. NPM menggambarkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungan dari pendapatan. Semakin tinggi prosentasenya semakin baik profitabilitas perusahaan.
Tahun | Net Profit Margin (NPM) |
---|---|
2005 | 19,41 % |
2006 | 14,11 % |
2007 | 19,44 % |
2008 | 24,12 % |
2009 | 22,11 % |
2010 | 28,76 % |
2011 | 36,31 % |
2012 | 26,50 % |
2013 | 18,62 % |
2014 | 19,39 % |
2015 | 14,88 % |
2016 | 15,43 % |
2017 | 16,11 % |
2018 | 8,24 % |
2019 | 6,86 % |
2020 | 19,68 % |
2021 | 21,90 % |
2022 | 22,60 % |
2023 | 28,02 % |
Earning per Share adalah keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk setiap lembar saham biasa yang beredar. Earnings Per Share merupakan sebuah indikator untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS semakin baik perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per lembar sahamnya.
Tahun | Earning per Share (EPS) |
---|---|
2005 | 65 |
2006 | 44 |
2007 | 83 |
2008 | 136 |
2009 | 105 |
2010 | 151 |
2011 | 249 |
2012 | 164 |
2013 | 113 |
2014 | 136 |
2015 | 91 |
2016 | 87 |
2017 | 108 |
2018 | 49 |
2019 | 37 |
2020 | 102 |
2021 | 146 |
2022 | 152 |
2023 | 171 |
Neraca Keuangan
Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang memberikan ringkasan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca keuangan ini membantu investor dalam memahami nilai total aset yang dimiliki perusahaan, jumlah kewajiban yang harus dibayar, serta jumlah ekuitas yang dimiliki pemilik perusahaan. Dengan mempelajari neraca keuangan, investor dapat mengevaluasi stabilitas keuangan perusahaan dan melihat sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.
Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.
Tahun | Aset |
---|---|
2005 | 2.602.173.000.000 |
2006 | 2.985.212.000.000 |
2007 | 3.938.140.000.000 |
2008 | 4.921.310.000.000 |
2009 | 4.852.277.000.000 |
2010 | 5.561.433.000.000 |
2011 | 6.791.859.000.000 |
2012 | 7.551.796.000.000 |
2013 | 7.974.876.000.000 |
2014 | 8.655.146.000.000 |
2015 | 8.848.792.000.000 |
2016 | 9.459.088.000.000 |
2017 | 9.744.381.000.000 |
2018 | 10.037.294.000.000 |
2019 | 10.225.322.000.000 |
2020 | 10.922.788.000.000 |
2021 | 11.851.182.000.000 |
2022 | 12.417.013.000.000 |
2023 | 12.477.655.000.000 |
Modal (equity) dalam konteks keuangan merujuk pada bagian kepemilikan atau klaim pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Dalam istilah sederhana, modal adalah jumlah investasi atau kontribusi pemilik perusahaan yang dapat berupa uang tunai, aset, atau laba yang ditahan. Bagi investor, modal merupakan ukuran penting untuk mengevaluasi sejauh mana pemilik perusahaan memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap kinerja dan hasil perusahaan.
Tahun | Modal (Equity) |
---|---|
2005 | 1.124.937.000.000 |
2006 | 1.345.900.000.000 |
2007 | 2.315.027.000.000 |
2008 | 3.197.059.000.000 |
2009 | 3.813.465.000.000 |
2010 | 4.554.105.000.000 |
2011 | 5.839.491.000.000 |
2012 | 6.280.427.000.000 |
2013 | 6.614.046.000.000 |
2014 | 7.218.902.000.000 |
2015 | 7.331.049.000.000 |
2016 | 7.640.094.000.000 |
2017 | 8.116.333.000.000 |
2018 | 8.332.119.000.000 |
2019 | 8.498.500.000.000 |
2020 | 9.286.332.000.000 |
2021 | 10.172.506.000.000 |
2022 | 10.935.707.000.000 |
2023 | 11.026.674.000.000 |
Piutang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai pembayaran atas barang atau jasa yang telah disediakan. Piutang dapat menjadi aset yang penting dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan serta kemampuannya untuk menghasilkan arus kas yang cukup.
Tahun | Piutang (Receivables) |
---|---|
2005 | 76.136.000.000 |
2006 | 75.516.000.000 |
2007 | 96.935.000.000 |
2008 | 175.906.000.000 |
2009 | 79.388.000.000 |
2010 | 0 |
2011 | 117.620.000.000 |
2012 | 134.216.000.000 |
2013 | 0 |
2014 | 0 |
2015 | 0 |
2016 | 0 |
2017 | 55.670.000.000 |
2018 | 68.896.000.000 |
2019 | 353.228.000.000 |
2020 | 0 |
2021 | 0 |
2022 | 0 |
2023 | 0 |
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi dengan jangka waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun) bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat dan risiko yang rendah.
Tahun | Investasi Jangka Pendek |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | 0 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | 0 |
2010 | 0 |
2011 | 0 |
2012 | 0 |
2013 | 0 |
2014 | 0 |
2015 | -3.003.033.000.000 |
2016 | -3.046.034.000.000 |
2017 | -3.086.428.000.000 |
2018 | -112.364.000.000 |
2019 | 0 |
2020 | -93.102.000.000 |
2021 | -116.599.000.000 |
2022 | 0 |
2023 | 0 |
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan untuk jangka waktu yang lama (biasanya lebih dari satu tahun) bertujuan untuk mencapai pertumbuhan nilai investasi yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi ini fokus diberikan pada aspek seperti kenaikan harga saham, dividen, atau pertumbuhan nilai aset.
Tahun | Investasi Jangka Panjang |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | 0 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | 0 |
2010 | 0 |
2011 | 0 |
2012 | 0 |
2013 | 0 |
2014 | 0 |
2015 | 3.809.549.000.000 |
2016 | 3.673.728.000.000 |
2017 | 3.962.992.000.000 |
2018 | 1.055.034.000.000 |
2019 | 0 |
2020 | 1.376.446.000.000 |
2021 | 1.380.851.000.000 |
2022 | 0 |
2023 | 0 |
Debt/utang adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu dengan membayar bunga. Investor perlu memperhatikan tingkat utang suatu perusahaan dan kemampuannya untuk membayar kembali utang tersebut.
Tahun | Utang |
---|---|
2005 | 589.591.000.000 |
2006 | 640.565.000.000 |
2007 | 799.427.000.000 |
2008 | 937.500.000.000 |
2009 | 235.000.000.000 |
2010 | 0 |
2011 | 0 |
2012 | 0 |
2013 | 0 |
2014 | 0 |
2015 | 0 |
2016 | 0 |
2017 | 0 |
2018 | 0 |
2019 | 0 |
2020 | 3.360.000.000 |
2021 | 8.484.000.000 |
2022 | 3.772.000.000 |
2023 | 9.558.000.000 |
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Investor dapat mempelajari laporan ini untuk melihat bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan.
Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.
Tahun | Pembayaran Dividen |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | 82.050.000.000 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | 278.700.000.000 |
2010 | 285.076.000.000 |
2011 | 416.016.000.000 |
2012 | 682.086.000.000 |
2013 | 450.177.000.000 |
2014 | 313.628.000.000 |
2015 | 361.353.000.000 |
2016 | 252.265.000.000 |
2017 | 238.627.000.000 |
2018 | 306.810.000.000 |
2019 | 129.546.000.000 |
2020 | 102.273.000.000 |
2021 | 136.363.000.000 |
2022 | 347.726.000.000 |
2023 | 0 |
Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.
Tahun | Capital Expenditure (CAPEX) |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | -82.050.000.000 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | -278.700.000.000 |
2010 | -285.076.000.000 |
2011 | -416.016.000.000 |
2012 | -682.086.000.000 |
2013 | -450.177.000.000 |
2014 | -313.628.000.000 |
2015 | -361.353.000.000 |
2016 | -252.265.000.000 |
2017 | -238.627.000.000 |
2018 | -306.810.000.000 |
2019 | -129.546.000.000 |
2020 | -102.273.000.000 |
2021 | -136.363.000.000 |
2022 | -347.726.000.000 |
2023 | 0 |
Capital expenditure adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli atau meningkatkan aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, atau peralatan. Investor perlu capex untuk mengevaluasi pertumbuhan dan nilai jangka panjang perusahaan.
Tahun | Capital Expenditure (CAPEX) |
---|---|
2005 | -137.806.000.000 |
2006 | -99.049.000.000 |
2007 | -282.727.000.000 |
2008 | -344.886.000.000 |
2009 | -300.099.000.000 |
2010 | -395.600.000.000 |
2011 | -269.162.000.000 |
2012 | -804.272.000.000 |
2013 | -1.124.630.000.000 |
2014 | -953.302.000.000 |
2015 | -375.328.000.000 |
2016 | -202.778.000.000 |
2017 | -302.724.000.000 |
2018 | -317.758.000.000 |
2019 | -464.101.000.000 |
2020 | -378.247.000.000 |
2021 | -308.377.000.000 |
2022 | -320.748.000.000 |
2023 | -79.074.000.000 |
Free cash flow adalah jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan mengeluarkan biaya operasional dan investasi modal yang diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan bisnisnya. FCF merupakan indikator penting bagi investor karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai yang digunakan untuk membayar dividen, mengurangi utang, atau melakukan investasi tambahan.
Tahun | Free Cashflow (FCF) |
---|---|
2005 | -137.806.000.000 |
2006 | -99.049.000.000 |
2007 | -282.727.000.000 |
2008 | -344.886.000.000 |
2009 | -300.099.000.000 |
2010 | -395.600.000.000 |
2011 | 1.467.185.000.000 |
2012 | 609.094.000.000 |
2013 | 126.932.000.000 |
2014 | 561.253.000.000 |
2015 | 474.152.000.000 |
2016 | 868.785.000.000 |
2017 | 959.218.000.000 |
2018 | 345.481.000.000 |
2019 | 16.189.000.000 |
2020 | 959.386.000.000 |
2021 | 1.570.474.000.000 |
2022 | 728.417.000.000 |
2023 | 221.598.000.000 |
Operating cash flow adalah jumlah uang tunai yang dihasilkan atau digunakan oleh perusahaan dari kegiatan operasional utamanya, seperti penjualan produk atau jasa. Operating cashflow penting bagi investor karena angka ini menunjukkan keberlanjutan dan kesehatan keuangan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Tahun | Operating Cashflow |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | 0 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | 0 |
2010 | 0 |
2011 | 1.736.347.000.000 |
2012 | 1.413.366.000.000 |
2013 | 1.251.562.000.000 |
2014 | 1.514.555.000.000 |
2015 | 849.480.000.000 |
2016 | 1.071.563.000.000 |
2017 | 1.261.942.000.000 |
2018 | 663.239.000.000 |
2019 | 480.290.000.000 |
2020 | 1.337.633.000.000 |
2021 | 1.878.851.000.000 |
2022 | 1.049.165.000.000 |
2023 | 300.672.000.000 |
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi perusahaan dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Tahun | Dividen |
---|---|
2005 | 0 |
2006 | 75 |
2007 | 0 |
2008 | 0 |
2009 | 208 |
2010 | 209 |
2011 | 61 |
2012 | 100 |
2013 | 66 |
2014 | 46 |
2015 | 53 |
2016 | 37 |
2017 | 35 |
2018 | 45 |
2019 | 19 |
2020 | 15 |
2021 | 20 |
2022 | 51 |
2023 | 53 |
Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah perbandingan angka-angka keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Rasio ini membantu investor memahami profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.
Return On Assets (ROA) menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dimiliki, perusahaan mampu menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA berarti semakin efektif perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki, dan sebaliknya. ROA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian.
Tahun | Return on Asset |
---|---|
2005 | 13.67% |
2006 | 10.15% |
2007 | 14.32% |
2008 | 18.85% |
2009 | 14.58% |
2010 | 18.93% |
2011 | 25.49% |
2012 | 15.03% |
2013 | 9.79% |
2014 | 10.65% |
2015 | 7.07% |
2016 | 6.29% |
2017 | 7.86% |
2018 | 3.31% |
2019 | 2.53% |
2020 | 6.49% |
2021 | 8.54% |
2022 | 8.5% |
2023 | 2.48% |
Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham. ROE berguna untuk membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Nilai ROE yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu mengelola modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
Tahun | Return on Equity |
---|---|
2005 | 31.62% |
2006 | 22.52% |
2007 | 24.36% |
2008 | 29.01% |
2009 | 18.55% |
2010 | 22.69% |
2011 | 29.14% |
2012 | 17.77% |
2013 | 11.63% |
2014 | 12.7% |
2015 | 8.5% |
2016 | 7.77% |
2017 | 9.41% |
2018 | 3.98% |
2019 | 2.99% |
2020 | 7.5% |
2021 | 9.76% |
2022 | 9.48% |
2023 | 2.68% |
Anak Perusahaan PP London Sumatra Indonesia Tbk
Nama | Lokasi | Prosentase |
---|---|---|
Agri Investment Pte. Ltd. Investasi di Bidang Usaha Teknologi Pertanian dan Budidaya Tanaman |
Singapura | 100.00 % |
Lonsum Singapore Pte., Ltd Perdagangan dan Pemasaran |
Singapura | 100.00 % |
PT Multi Agro Kencana Prima Perkebunan, Pengolahan dan Perdagangan |
Jakarta | 99.99 % |
PT Perusahaan Perkebunan, Perindustrian dan Perdagangan Umum Pasir Luhur Perdagangan, Pertanian, Perindustrian, dan Keagenan/Perwakilan |
Cianjur | 64.98 % |
PT Sumatra Agri Sejahtera Perkebunan Kelapa Sawit |
Jakarta | 99.99 % |
PT Tani Andalas Sejahtera Perkebunan Kelapa Sawit |
Jakarta | 90.00 % |
PT Tani Musi Persada Perkebunan Kelapa Sawit |
Jakarta | 99.92 % |
PT Wushan Hijau Lestari Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Perdagangan |
Jakarta | 65.00 % |
Sumatra Bioscience Pte., Ltd Perdagangan, Pemasaran dan Penelitian |
Singapura | 100.00 % |
Direktur PP London Sumatra Indonesia Tbk
Nama | Jabatan |
---|---|
Benny (Benny Tjoeng) | Presiden Direktur |
Tan Agustinus Dermawan | Wakil Presiden Direktur |
Tio Eddy Hariyanto | Wakil Presiden Direktur |
Johnny Ponto | Direktur |
Joefly Joesoef Bahroeny | Direktur |
Alamsyah | Direktur |
In She | Direktur |
Peter Kradolfer | Direktur |
Ferdi Gunawan | Direktur |
Komisaris PP London Sumatra Indonesia Tbk
Nama | Jabatan |
---|---|
Moleonoto (Paulus Moleonoto) | Presiden Komisaris |
Axton Salim | Komisaris |
Hendra Widjaja | Komisaris |
Edy Sugito | Komisaris |
Agus Rajani Panjaitan | Komisaris |
Komite Audit PP London Sumatra Indonesia Tbk
Nama | Jabatan |
---|---|
Agus Rajani Panjaitan | Ketua |
Goh Kian Chee | Anggota |
Antonius Suwanto | Anggota |
Profil PP London Sumatra Indonesia Tbk
- Nama Emiten
- PP London Sumatra Indonesia Tbk
- Kode Saham
- LSIP
- Alamat
- Ariobimo Sentral 12th Floor Jln. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950
- lonsum@londonsumatra.com
- Situs Web
- www.londonsumatra.com
- Papan Pencatatan
- Utama
- Bidang Usaha Utama
- Agriculture Plantation
- Sektor
- Barang Konsumen Primer
- Sub Sektor
- Makanan & Minuman
- Tentang PP London Sumatra Indonesia Tbk
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk, bersama dengan anak perusahaannya, bergerak di bidang perkebunan di Indonesia. Perusahaan beroperasi melalui segmen Produk Kelapa Sawit, Karet, Bibit, dan Produk Lainnya. Menawarkan minyak kelapa sawit mentah, karet, kakao, teh, dan benih kelapa sawit. Perusahaan juga mengembangkan perkebunan atas nama petani lokal. Per 31 Desember 2021, total area tertanam adalah 114.111 hektar yang terdiri dari 93.853 hektar kelapa sawit; 16.228 hektar karet; dan 4.030 hektar kakao, teh, dan tanaman lainnya di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa. Perusahaan juga terlibat dalam kegiatan penelitian, pengolahan, perdagangan, pemasaran, industri, dan keagenan/perwakilan; dan berinvestasi dalam teknologi dan budidaya pertanian, serta bisnis pertanian, kehutanan, dan perikanan. Ini mengekspor produknya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1906 dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk.