Analisa Fundamental Saham ITIC | PT Indonesian Tobacco Tbk.



Harga Saham ITIC

266
PER
8.71
PBV
0.71

Market Cap.

282.2 M
ROA
1.45
ROE
2.04

Analisa Fundamental PT Indonesian Tobacco Tbk.

Analisis Skor

Rasio hutang

DER/Rasio hutang kurang dari 1 (0.3 kali modal).

Net Profit

Perusahaan mencetak laba positif 3 tahun berturut-turut

Current ratio

Aset lancar lebih besar dari liabilitas jangka pendek

Net Profit Margin

Profitabilitas baik. NPM lebih dari 10% (11.42%)

Price to Book Value

Undervalued. PBV lebih rendah dari valuasi perusahaan (0.71).

Earning per Share

Perusahaan mencetak EPS positif 3 tahun berturut-turut

Tier Saham

Saham tier 3 dengan market cap. kecil (di bawah 1 T)

Return on Equity

Profitabilitas kurang baik. RoE kurang dari 15% (2.04%)

Buffet's Intrinsic Value

Overvalued. Harga saham di atas harga wajar (-155)

Analisa Teknikal PT Indonesian Tobacco Tbk.

Metode Rekomendasi

MACD

Untuk swing trade jangka menengah
Sell

Stochastic

Untuk scalping jangka pendek
Neutral

Harga Saham PT Indonesian Tobacco Tbk.


Laporan Keuangan PT Indonesian Tobacco Tbk.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini membantu investor untuk memahami seberapa baik atau buruk kinerja keuangan perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian, serta sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran utama yang mempengaruhi hasil keuangan perusahaan.

Pendapatan adalah total uang yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa sebelum memperhitungkan biaya produksi dan pengeluaran lainnya. Ini adalah indikator penting untuk mengevaluasi pertumbuhan dan kinerja keuangan perusahaan serta memberikan gambaran kepada investor tentang keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari bisnis intinya.


Pendapatan PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Pendapatan
2018 134.518.467.847
2019 166.565.482.035
2020 197.414.154.936
2021 214.246.922.525
2022 249.851.136.645
2023 282.904.756.896

EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) adalah ukuran kinerja keuangan yang mencerminkan pendapatan operasional perusahaan sebelum memperhitungkan pengaruh bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi. EBITDA membantu investor dalam mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan tanpa memperhitungkan faktor non-operasional.


EBITDA PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun EBITDA
2018 27.854.325.907
2019 36.687.963.203
2020 45.298.008.638
2021 50.036.049.407
2022 54.315.784.287
2023 61.309.615.616

Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total biaya.


Net Profit PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Net Profit
2018 8.248.975.130
2019 -7.000.145.820
2020 6.120.040.212
2021 18.368.616.642
2022 23.952.323.176
2023 32.293.830.488

Net profit margin (NPM) adalah prosentase laba bersih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan setelah mengurangi semua biaya. NPM menggambarkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungan dari pendapatan. Semakin tinggi prosentasenya semakin baik profitabilitas perusahaan.


Net Profit Margin (NPM) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Net Profit Margin (NPM)
2018 6,13 %
2019 -4,20 %
2020 3,10 %
2021 8,57 %
2022 9,59 %
2023 11,42 %

Earning per Share adalah keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk setiap lembar saham biasa yang beredar. Earnings Per Share merupakan sebuah indikator untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS semakin baik perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba per lembar sahamnya.


Earning per Share (EPS) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Earning per Share (EPS)
2018 12
2019 -9
2020 7
2021 20
2022 25
2023 34

Neraca Keuangan

Neraca keuangan adalah laporan keuangan yang memberikan ringkasan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Neraca keuangan ini membantu investor dalam memahami nilai total aset yang dimiliki perusahaan, jumlah kewajiban yang harus dibayar, serta jumlah ekuitas yang dimiliki pemilik perusahaan. Dengan mempelajari neraca keuangan, investor dapat mengevaluasi stabilitas keuangan perusahaan dan melihat sejauh mana perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.


Aset PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Aset
2018 355.678.936.669
2019 447.811.735.070
2020 505.077.168.839
2021 526.704.173.503
2022 553.207.312.282
2023 543.725.859.960

Modal (equity) dalam konteks keuangan merujuk pada bagian kepemilikan atau klaim pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Dalam istilah sederhana, modal adalah jumlah investasi atau kontribusi pemilik perusahaan yang dapat berupa uang tunai, aset, atau laba yang ditahan. Bagi investor, modal merupakan ukuran penting untuk mengevaluasi sejauh mana pemilik perusahaan memiliki kepentingan dan tanggung jawab terhadap kinerja dan hasil perusahaan.


Modal (Equity) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Modal (Equity)
2018 206.017.388.562
2019 266.150.317.579
2020 279.826.257.009
2021 324.679.509.187
2022 364.321.203.318
2023 378.618.571.313

Piutang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lain sebagai pembayaran atas barang atau jasa yang telah disediakan. Piutang dapat menjadi aset yang penting dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan serta kemampuannya untuk menghasilkan arus kas yang cukup.


Piutang (Receivables) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Piutang (Receivables)
2018 2.078.181.214
2019 2.275.944.877
2020 5.133.381.633
2021 14.844.577.500
2022 6.329.896.725
2023 8.603.984.921

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi dengan jangka waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun) bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang singkat dan risiko yang rendah.


Investasi Jangka Pendek PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Investasi Jangka Pendek
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan untuk jangka waktu yang lama (biasanya lebih dari satu tahun) bertujuan untuk mencapai pertumbuhan nilai investasi yang signifikan dalam jangka panjang. Investasi ini fokus diberikan pada aspek seperti kenaikan harga saham, dividen, atau pertumbuhan nilai aset.


Investasi Jangka Panjang PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Investasi Jangka Panjang
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Debt/utang adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu dengan membayar bunga. Investor perlu memperhatikan tingkat utang suatu perusahaan dan kemampuannya untuk membayar kembali utang tersebut.


Utang PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Utang
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Investor dapat mempelajari laporan ini untuk melihat bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan uang tunai untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan.

Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.


Pembayaran Dividen PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Pembayaran Dividen
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Pembayaran dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan saham mereka. Dividen biasanya dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk saham tambahan, dan menjadi salah satu cara bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi dari perusahaan di mana mereka memiliki saham.


Capital Expenditure (CAPEX) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Capital Expenditure (CAPEX)
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 0

Capital expenditure adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli atau meningkatkan aset jangka panjang seperti tanah, bangunan, atau peralatan. Investor perlu capex untuk mengevaluasi pertumbuhan dan nilai jangka panjang perusahaan.


Capital Expenditure (CAPEX) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Capital Expenditure (CAPEX)
2018 -4.060.443.700
2019 -34.104.268.085
2020 -4.662.202.608
2021 -4.732.549.495
2022 -983.975.095
2023 -3.669.323.099

Free cash flow adalah jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan mengeluarkan biaya operasional dan investasi modal yang diperlukan untuk menjaga dan mengembangkan bisnisnya. FCF merupakan indikator penting bagi investor karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai yang digunakan untuk membayar dividen, mengurangi utang, atau melakukan investasi tambahan.


Free Cashflow (FCF) PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Free Cashflow (FCF)
2018 3.964.480.310
2019 -69.800.330.700
2020 -28.192.490.042
2021 40.852.223.436
2022 30.387.167.339
2023 11.069.604.728

Operating cash flow adalah jumlah uang tunai yang dihasilkan atau digunakan oleh perusahaan dari kegiatan operasional utamanya, seperti penjualan produk atau jasa. Operating cashflow penting bagi investor karena angka ini menunjukkan keberlanjutan dan kesehatan keuangan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.


Operating Cashflow PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Operating Cashflow
2018 8.024.924.010
2019 -35.696.062.615
2020 -23.530.287.434
2021 45.584.772.931
2022 31.371.142.434
2023 14.738.927.827

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi perusahaan dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).


Dividen PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Dividen
2018 0
2019 0
2020 0
2021 0
2022 0
2023 5

Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah perbandingan angka-angka keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Rasio ini membantu investor memahami profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Return On Assets (ROA) menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dimiliki, perusahaan mampu menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA berarti semakin efektif perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki, dan sebaliknya. ROA yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami kerugian.


Return on Asset PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Return on Asset
2018 2.32%
2019 -1.56%
2020 1.21%
2021 3.49%
2022 4.33%
2023 1.45%

Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan modal yang disetor oleh pemegang saham. ROE berguna untuk membandingkan profitabilitas perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Nilai ROE yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan lebih mampu mengelola modal yang dimiliki untuk menghasilkan laba.


Return on Equity PT Indonesian Tobacco Tbk.
Tahun Return on Equity
2018 4%
2019 -2.63%
2020 2.19%
2021 5.66%
2022 6.57%
2023 2.04%

Pemegang Saham PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Jumlah Prosentase
PT Anugerah Investindo Nusantara 66,000,000 7.02 %
Djonny Saksono 600,660,000 63.85 %
Masyarakat 274,060,000 29.13 %
Saham Treasury 0 0.00 %
Djonny Saksono 600,660,000 63.85 %

Anak Perusahaan PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Lokasi Prosentase

Direktur PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Jabatan
Djonny Saksono Direktur Utama
Andre Martinus Direktur

Komisaris PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Jabatan
Shirley Suwantinna Komisaris Utama
Samsul Hidayat, SE, MBA Komisaris

Komite Audit PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Jabatan
Samsul Hidayat, SE, MBA Ketua
Andi Sudhana Anggota
Dr. Erwin Saraswati, Ak,CPMA,CSP,CA Anggota

Profil PT Indonesian Tobacco Tbk.

Nama Emiten
PT Indonesian Tobacco Tbk.
Kode Saham
ITIC
Alamat
Jalan Letjen S. Parman Nomor 92 Malang 65122, Jawa Timur - Indonesia
Email
office@indonesiantobacco.com
Situs Web
www.indonesiantobacco.com
Papan Pencatatan
Pengembangan
Bidang Usaha Utama
Industri Pengolahan Tembakau Iris
Sektor
Barang Konsumen Primer
Sub Sektor
Rokok
Tentang PT Indonesian Tobacco Tbk.
PT Indonesian Tobacco Tbk memproduksi dan menjual rokok dan tembakau di Indonesia. Ini mengolah daun tembakau menjadi produk jadi dalam bentuk tembakau linting sendiri atau shags tembakau. Perusahaan juga mengekspor produknya ke Singapura, Malaysia, dan Jepang. PT Indonesian Tobacco Tbk didirikan pada tahun 1955 dan berkantor pusat di Malang, Indonesia.

LinkedIn
WhatsApp
Telegram