Adu Saham ABM Investama Tbk VS Jasuindo Tiga Perkasa Tbk


Harga Saham ABMM VS JTPE

3,850
ABMM
284
JTPE

Profil Singkat ABMM VS JTPE

PT ABM Investama Tbk, bersama dengan anak perusahaannya, beroperasi di sektor sumber daya energi, layanan energi, dan infrastruktur energi di Indonesia. Ini beroperasi di tiga segmen: Kontraktor Pertambangan dan Pertambangan Batubara, Jasa, dan Fabrikasi. Perusahaan memiliki konsesi pertambangan batubara; memasok bahan bakar untuk proses penambangan; dan mendukung produk rekayasa dan jasa manufaktur untuk kegiatan pertambangan. Menawarkan layanan manajemen pelabuhan, yang meliputi layanan manajemen teknis dan operasional untuk penanganan, penyimpanan, bongkar muat operasi; jasa bongkar muat dan pelabuhan; solusi manajemen pergudangan untuk penyimpanan, manajemen inventaris, dan distribusi; jasa manajemen angkutan; jasa manajemen transportasi untuk barang yang kelebihan berat dan besar, seperti pengangkutan alat berat, mesin, peralatan pabrik, dan pembangkit listrik; layanan logistik dan manajemen material terintegrasi untuk industri sumber daya dan energi, termasuk kegiatan pengeboran, eksplorasi, dan produksi. Juga menyediakan jasa konsultasi manajemen bisnis, termasuk perencanaan dan perancangan kerangka pengembangan manajemen bisnis di bidang pertambangan, energi, teknik, industri, energi minyak, gas dan panas bumi, sumber daya energi, dan layanan konsultasi lainnya; dan menyewakan perkantoran dan perumahan, serta alat berat di pertambangan dan industri lainnya. Selain itu, perusahaan bergerak dalam perdagangan minyak bumi; menyediakan solusi listrik; memproduksi peralatan untuk alat berat dan transportasi material; dan menghasilkan batubara termal kalori rendah. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT Adiratna Bani Makmur dan berubah nama menjadi PT ABM Investama Tbk pada Agustus 2009. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 dan berbasis di Jakarta Selatan, Indonesia. PT ABM Investama Tbk merupakan anak perusahaan dari Valle Verde Pte. Ltd.

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, bersama dengan anak perusahaannya, beroperasi di industri percetakan di Indonesia. Ini beroperasi melalui dua segmen, Produk Keamanan dan Produk Non-Keamanan. Perusahaan menawarkan produk pembayaran, termasuk cek, kartu bank, dan produk pembayaran lainnya; produk perlindungan merek berupa materai dan label; produk percetakan komersial, seperti promo plus, game plus, pin mailer, reel printing, polis asuransi, tagihan, dan delivery order; dan dokumen identitas yang terdiri dari paspor, kartu identitas, dan dokumen sertifikat/ijazah. Ini juga menyediakan solusi teknologi informasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 dan berkantor pusat di Sidoarjo, Indonesia.


Net Profit ABMM VS JTPE

Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total biaya.

ABM Investama Tbk

Tahun Net Profit
2019 3,893,964
2020 -37,740,064
2021 148,003,867
2022 269,909,926
2023 148,981,888

Jasuindo Tiga Perkasa Tbk

Tahun Net Profit
2019 168,044,560,305
2020 72,008,562,329
2021 91,515,555,493
2022 127,252,364,242
2023 270,495,426,752

ABM Investama Tbk baru memperoleh laba positif selama 3 tahun terakhir sedangkan Jasuindo Tiga Perkasa Tbk berhasil memperoleh laba positif selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangan terakhir net profit Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 181,463% lebih tinggi dibanding ABM Investama Tbk.

Aset ABMM VS JTPE

Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.

ABM Investama Tbk

Tahun Aset
2019 854,228,765
2020 827,237,179
2021 1,036,704,159
2022 1,982,578,564
2023 2,270,575,012

Jasuindo Tiga Perkasa Tbk

Tahun Aset
2019 1,152,696,526,641
2020 1,038,097,010,616
2021 1,212,589,829,191
2022 1,563,637,707,080
2023 1,913,306,543,588

ABM Investama Tbk berhasil menumbuhkan asetnya selama 3 tahun terakhir sedangkan Jasuindo Tiga Perkasa Tbk baru berhasil menumbuhkan asetnya selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangan terakhir aset Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 84,165% lebih tinggi dibanding ABM Investama Tbk.