Adu Saham Gunawan Dianjaya Steel Tbk VS PT Adaro Minerals Indonesia Tbk
Daftar Isi:
Harga Saham GDST VS ADMR
GDST
ADMR
Profil Singkat GDST VS ADMR
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk memproduksi dan menjual pelat baja canai panas di Indonesia. Ini menawarkan pelat baja untuk penggunaan umum, seperti pelat baja struktural karbon rendah dan pelat baja struktural paduan rendah kekuatan tinggi; pelat baja untuk boiler dan bejana tekan; dan pelat baja untuk pembangunan kapal, termasuk baja ringan dan baja tarik tinggi. Perusahaan juga mengekspor produknya. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk didirikan pada tahun 1989 dan berkantor pusat di Surabaya, Indonesia.
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, melalui anak perusahaannya, bergerak dalam bisnis pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi di Indonesia. Perseroan memiliki 5 konsesi pertambangan PKP2B yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah seluas kurang lebih 146.579 hektar. Ini juga menyediakan layanan konsultasi manajemen. Perusahaan ini sebelumnya bernama PT Jasapower Indonesia dan berubah nama menjadi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk pada tanggal 1 September 2021. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk didirikan pada tahun 2007 dan berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk beroperasi sebagai anak perusahaan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Net Profit GDST VS ADMR
Profit atau yang juga kita kenal dengan laba adalah hal yang menggambarkan manfaat finansial yang diwujudkan ketika pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas bisnis melebihi biaya, ongkos, dan pajak yang terlibat dalam menopang aktivitas bisnis yang bersangkutan. Setiap keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali ke pemilik bisnis, yang memilih untuk mengantongi uang tunai atau menginvestasikannya kembali ke bisnis. Keuntungan dihitung sebagai pendapatan total dikurangi total biaya.
Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Tahun | Net Profit |
---|---|
2019 | 26,807,416,721 |
2020 | -77,845,328,805 |
2021 | -63,711,545,268 |
2022 | 273,673,913,875 |
2023 | 181,336,919,340 |
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk
Tahun | Net Profit |
---|---|
2019 | -832,839 |
2020 | -28,552,927 |
2021 | 155,110,738 |
2022 | 332,210,508 |
2023 | 347,971,560 |
Gunawan Dianjaya Steel Tbk baru memperoleh laba positif selama 2 tahun terakhir sedangkan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk baru memperoleh laba positif selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangan terakhir net profit Gunawan Dianjaya Steel Tbk 52,013% lebih tinggi dibanding PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.
Aset GDST VS ADMR
Aset merupakan sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan dengan harapan akan memberikan manfaat di masa depan. Aset dilaporkan di neraca perusahaan dan dibeli atau dibuat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menguntungkan operasi perusahaan. Aset dapat dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghasilkan arus kas, mengurangi pengeluaran, atau meningkatkan penjualan, terlepas dari apakah itu peralatan produksi atau paten.
Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Tahun | Aset |
---|---|
2019 | 1,758,578,169,995 |
2020 | 1,588,136,471,649 |
2021 | 1,583,979,016,422 |
2022 | 2,106,446,579,086 |
2023 | 2,194,554,143,389 |
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk
Tahun | Aset |
---|---|
2019 | 844,114,617 |
2020 | 855,222,280 |
2021 | 965,702,525 |
2022 | 1,286,624,764 |
2023 | 1,517,974,161 |
Gunawan Dianjaya Steel Tbk berhasil menumbuhkan asetnya selama 2 tahun terakhir sedangkan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk selalu bertumbuh selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangan terakhir aset Gunawan Dianjaya Steel Tbk 144,471% lebih tinggi dibanding PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.